Selasa, 16 April 2013

Riwayat Buddha Sidarta Gautama

Masyarakat banyak mengenal Agama Buddha, tetapi apakah mengetahui riwayat lahirnya Agama Buddha tersebut..? nah disini akan diuraikan lahirnya Agama buddha dari versi Sangha Therawada Indonesia ; Buddha Siddharta Gautama.
Pada abad 600 Sebelum Masehi ( 600 SM ) di Negara India wilayah Benares sekarang terdapat sebuah kerajaan bernama Asoka dengan rajanya bernama Sri Baginda Raja Suddhodana dari Suku Sakya dan Permainsuri adalah Sri Ratu Maha Maya Dewi.
Pangeran Siddharta Gautama dilahirkan pada Th. 623 SM di Taman Lumbini, dan Ibunda Sri Ratu Maha Maya Dewi meninggal dunia 7 hari setelah Pangeran Siddharta Gautama lahir.
Setelah Ibunda Ratu meninggal dunia, sang Pangeran dirawat dan dibesarkan oleh bibinya yang juga menjadi Istri Raja Suddhodana dan Maha Patih kerajaan Asoka.
Siddharta Gautama adalah seorang Pangeran Kerajaan Asoka diramalkan oleh para Pertapa Asita Kaladewa akan menjadi Maha Raja Diraja atau akan menjadi Buddha, sedangkan seorang Pertapa tua Kondana meramalkan Sang Pangeran Siddharta Gautama akan menjadi Buddha atau seorang Pertapa bukan Seorang Raja, oleh karena itu Sang Pangeran harus hidup di lingkungan Istana dan tidak boleh melihat keadaan rakyatnya yang hidup susah, dan pada pokoknya harus bersenang-senang dengan kemewahan Istana.
Setelah mendengar ramalan Pertapa Tua dan nasihatnya tersebut Sri Baginda Raja Suddhodana menjadi murung karena tidak ada Penerus untuk Kerajaan Asoka.
Agar Sang Pangeran bisa menjadi Penerus Kerajaan, Sang Pangeran Siddharta Gautama diberi kemewahan-kemewahan Istana dan pada usia 16 tahun Sang Pangeran dinikahkan dengan Seorang Putri bernama Yasodhara, dan di usia 29 tahun dikaruniai anak dan diberi nama Rahula yang berarti sandungan / ganjalan.
Setelah mempunyai seorang putra, Pangeran Siddharta diperbolehkan Keluar Istana untuk jalan-jalan dan diluar Istananya ia melihat orang yang sudah tua sedang duduk karena Sakit, orang mati yang sedang dibawa pakai tandu untuk dikubur dan seorang Pertapa yang sedang berjalan.
Ia menghampiri Pertapa itu yang bernama Alara Kalana dan menanyakan mengapa orang bisa tua dan mati, dan mendapatkan penjelasan dari pertapa itu, maka ia kembali ke Istana.
Didalam Istana Sang Pangeran Siddharta Gautama merenung mengapa manusia dilahirkan tidak kekal bisa tua, sakit,  dan lalu mati.
Maka Suatu hari di usia 29 tahun itu ia meninggalkan Istri dan anaknya di Istana dengan menunggang kuda dengan penunggang bernama kantaka menuju hutan uruwela dan memotong rambutnya untuk diberikan ke Istana.
Sang Pangeran selama 6 tahun bertapa dibawah Pohon Bodhi / pohon sala dengan ditemani Pertapa Alara Kalana dan Pertapa Uddaka Rama Putra, dimasa laku tapa ia hampir saja mati dan bertemu dengan seorang pengembala domba dan diberi minum susu domba.
Pada Usia 35 tahun ia Sang Pangeran menjadi Buddha mendapat penerangan sempurna / penerangan agung dihutan Uruwela sekarang disebut Buddha Gaya.
Pertama kali Buddha Gautama mengajarkan dharma kepada 5 orang Pertapa di Taman Rusa Isi Patana dekat Benares, lima pertapa yaitu Kondanna, Bodhiya, Vappa, Mahanama, dan Assaji.
Ajaran dharma yang pertama ini dikenal dengan nama "Pemutaran Roda Dharma Cakka Pavattana" yang sekarang dirayakan dengan hari raya Assaddha pada setiap bulan Juli, sedangkan kelahiran, mencapai penerangan agung dan mangkatnya pada bulan yang sama, oleh karena itu dinamakan Tri Suci Waisak. ( Tiga Peristiwa Penting ).
Pangeran Siddharta Gautama sudah menjadi Buddha dan disebut sebagai Buddha Gautama mangkat pada usia 80 tahun, dan saat ini Agama Buddha pecah menjadi beberapa aliran karena perbedaan pendapat dan pemikiran yang berbeda.
Sekian tulisan ini dibuat semoga bermanfaat..!
By ; anggulimala putra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar